Fakta Mengenai Narkoba di Indonesia - UJIAN PRAKTEK

Breaking

HELLO WELCOME TO MY BLOG !

HELLO!

Senin, 25 Maret 2019

Fakta Mengenai Narkoba di Indonesia


Fakta Mengenai Narkoba di Indonesia


Halo saya rizky saya akan memberi informasi tentang narkoba di Indonesia.
Sedikitnya lima orang meninggal dunia setiap hari di Indonesia akibat kecanduan narkoba, kata Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) H. KRH Henry Yosodiningrat.
Henry Yosodiningrat mengatakan sebanyak empat juta penduduk Indonesia saat ini menderita kecanduan narkoba dan sedikit lima orang dari penderita meninggal dunia setiap hari atau dalam setahun sebanyak 1.800 orang.
Tingginya populasi penduduk yang kecanduan menyebabkan setiap hari penderita baru bertambah delapan orang.
“Situasi ini sudah sangat mengkhawatirkan,”. Henry Yosodiningrat menjelaskan, peredaran narkoba di Indonesia menyerap dana masyarakat hingga Rp800 miliar per hari atau mencapai Rp292 triliun setiap tahun.
Karena itu, katanya, penegakan hukum terhadap kejatahan yang jaringannya berskala internasional ini mestinya menjadi prioritas utama dibanding korupsi dan terorisme.
“Narkoba telah mengakibatkan ribuan penduduk Indonesia mati sia-sia dan ratusan triliun uang masyarakat terserap tanpa hasil,” tuturnya.



Menurut pengacara ini, narkoba masuk ke Indonesia dalam jumlah besar melalui pelabuhan laut dengan memanfaatkan kontainer barang dari luar negeri. Alasannya, pelabuhan laut yang tidak dilengkapi fasilitar X-Ray, memudahkan penyuludupan dengan modus memasukan ke dalam paket barang yang diimpor.
Selain itu terjadi dualisme hukum, yaitu di satu sisi pihak Bea Cukai berpendapat memiliki kewenangan tunggal terhadap persoalan kepaebenan, sementara polisi juga memiliki kewenangan untuk memasuki setiap tempat di wilayah hukum Indonesia.
“Arogansi kepabeanan tidak mesti terjadi jika memang memiliki komitmen yang sama untuk memerangi peredaran narkoba di Tanah Air,” ujarnya.
Henry Yosodiningrat menambahkan, anjing pelacak terlatih sangat membantu kinerja aparat keamanan dalam mengendus barang “haram” itu, selain menyediakan fasilitas X-Ray di setiap pelabuhan laut internasional.
“Yang jelas persoalan narkoba di Indonesia sudah memprihatinkan dan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk menanganinya,” demikian Henry Yosodiningrat Ketua Umum Granat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar